Selasa, 17 Juli 2012

Merdeka? kata Siapa?!

Sahabatku, Benarkah bangsa kita sudah merdeka?
Kemerdekaan di bidang apa?

Mencengangkan saat diberikan fakta,
Indonesia sebagai Negara terkonsumtif ke-2 di dunia
dikalahkan oleh Singapura yang menduduki peringkat 1,
itupun karena konsumen terbesar di Singapura pun didominasi orang Indonesia

Sudahkah kita merdeka?
Saat negara lain siap untuk globalisasi dan mengekspor barang-barang ke seantero dunia
Kita sibuk mengimpor hampir semua kebutuhan dari luar negeri
Beras mengiimpor dari vietnam,
Buah-buahan mengimpor dari Newzealand
Bahkan kalau kita mau sejenak tersadar,
untuk masalah hajat hidup orang banyak pun kita masih di jajah oleh negara lain
Misalnya saja air minum dalam kemasan yang iklannya marak di televisi
diambil dari mata air bangsa Indonesia dengan omset 200 T per tahun
namun apa yang kita dapatkan?
orang sekitar yang mata airnya diperas habis kekeringan dan sulit mendapatkan air
Emas di freeport pun, kita hanya mendapatkan presentase kurang dari 10 % selama berpuluh-puluh tahun lamanya

Saat anak-anak di Jepang terbiasa merakit laptop dan robot
anak-anak Indonesia merengek untuk dibelikan laptop dan robot
Saat rumah-rumah di Cina merakit satu motor per hari
di saat yang sama, leasing-leasing untuk cicilan motor di Indonesia kebanjiran order

Seakan  kurang percaya jika  rakyat Indonesia dikatakan miskin
konser Justin Bieber dengan rate antara1-5 juta rupiah pun terjual puluhan ribu tiket
Pengguna Blackberry Indonesia pun salah satu terbesar di dunia
bahkan banyak produk hanphone yang melaunchingkan pertama kali produknya di Indonesia
Mengapa? karena mental konsumtif masih melekat pada jiwa-jiwa kita

belum lagi carut marut politik yang kental dengan budaya laten korupsi, kolusi dan nepotisme,
sampai seorang pengamat politik berseloroh, "Yang tetap menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sampai hari ini bukanlah semangat heroisme, namun disatukan dengan ikatan korupsi yang menggurita. Bupati takut dibongkar kasusnya oleh gubernur, begitu juga gubernur yang takut dengan presiden".

Kaum muda yang tak jelas orientasi
tak siap berkompetisi, akhirnya mencari jalan cepat, singkat dan mudah untuk terkenal, gaya dan punya banyak uang
akhirnya, generasi instan pun menjamur.
Pelatihan yang menjanjikan cara cepat kaya pun menjadi diversivikasi komoditi
Lagu-lagu cengeng laku keras, program musik di TV tak sadar sudah menghabiskan separuh waktu hidup
Orang-orang kota yang seringkali terjangkit stres, program humor pun laris manis
sampai sulit kita pisahkan mana Ustadz, mana pelawak. Karena beberapa sudah beralih profesi demi kejar tayang

Sahabatku,
masih ada harapan untuk kita membangun bangsa ini
memaknai kemerdekaan sejati di mulai dari membangun karakter diri, membina keluarga, mengajak sahabat terdekat
semoga saja sampai ke neara dan dunia

Kuatkan diri dengan selaksa keimanan
Hiasi diri dengan selendang akhlaq
dan raih kemerdekaan diri dengan menjadi orang yang jujur
Jujur melihat kekurang diri, jujur mengakui kekurangan diri dan berusaha untuk terus belajar dan berlatih tiada henti
Yakinlah pada suatu saat, dimana kita bisa mengisi kekosongan dan kekeringan pemimpin
dengan karya nyata kita, yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Saya yakin Anda, saya dan kita semualah yang mampu mengubah nasib bangsa ini
dengan pertolongan dan bimbingan Allah subhanahuwata'ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar