Surat Dari Garis Depan Perlawanan
Waktu
tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya
Telah
sirna haus dahaga
Telah
basah kerongkongan
Telah
ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga
Di
Jalan para pujangga peradaban nan mulia
Jalan
para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah lelah
Penerus
warisan sejarah Robbani
Penjaga
mutiara dari cinderamata para pahlawan
Pahlawan
yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda
Bersama
dunia yang terus berhias dalam belantara hawa
Yang
sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia
Kisah
ini tentang kita kawan
Kita
yang tegar dalam ujian peradaban
Kita
yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan
Kita
yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam
Hingga
fajar keabadian menjelang
Maka
jangan biarkan dirimu dibungkam
Menuju
jalan–jalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu
Dengarkanlah
saudaraku
Suara–suara
nurani yang tak dapat kau dustakan
Suara–suara
yang bisikkan kerinduan para Mujahid
Irama
peluru–peluru dari syahdunya panggilan Syahid
Menebar
sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa
Yang
sebenarnya
Dengarkanlah
Saudaraku
Islam
memanggil jiwamu
Islam
memanggil jiwamu tuk kembali
Kembali
pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada
Kembali
pada generasi Qur’ani yang istimewa
Yang
wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Qur’anul Karim
Yang
cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim (Muhammad SAW)
Ya
Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya
Alloh lindungilah hambaMu
Inilah
jalanku
Perhatikanlah
ummat ini
Berevolusi
bersama para Murjiah dan topeng fiqud da’wah
Di
ukir dari ijtihad para mutadzilah
Di
leher para khawarij harokah
Ketika
voting telah sugesti intisari islam
Diantara
ta’limat dan arogansi shiffin para qiyadah
Tafsir
dari garis tipis antara taklid dan “sami’na wa ‘atona”
(kami
dengar dan kami taat)
Dan
hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz
Setelah
itu saling menganggap sesat
Lalu
rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat
Kesepakatan
yang tak kunjung melekat
Lalu
begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat Syahadat
Berapa
banyak hal yang bisa kita sepakati?
Berapa
banyak jidal dan penyakit hati?
Para
maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan
Kader
inti atau kader sempalan
Pengkhianat
asholah perjuangan
Maka
teguhkanlah
Energi
persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan
Rangkailah
nafasmu dengan debu keIstiqomahan
Yang
bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah
Imunisasi
As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah
Generasi
jembatan harokah
Mikroba
Jihad penerus butiran dakwah
Para
pemilik hak waris Salsabilah
Penyelaras
energi Ukhuwah
Yang
dikokohkan dari tancapan Ma’rifatulloh dan syair Al Musthofa
Yang
menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga
Hey
jiwa–jiwa yang lelah
Budak
dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia
Bergeraklah
dengan ketenangan hati
Seperti
lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami
Yang
tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya
Yang
mampu belajar dan mengajar
Butir–butir
kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik
Ya
Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya
Alloh lindungilah hambaMu
Inilah
jalanku
Saudaraku
lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti
Poraklah
lagi negeri ini
Hilang
sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali
Sementara
jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti
Berbaris
memanggil manggil
Keluarlah–keluarlah
saudaraku
Dari
keakraban sahabat–sahabatmu
Keluarlah-keluarlah
saudaraku
Dari
keheningan Masjid mu
Bawalah
roh–roh sajadahmu ke jalan–jalan
Ke
pasar–pasar ke majelis dewan yang terhormat
Ke
kantor–kantor pemerintahan dan pusat–pusat pengambilan keputusan
Keluarlah–keluarlah
saudaraku
Dari
nikmat kesendirianmu
Satukanlah
hati–hati yang berserakan ini
Kumpulkan
kembali tenaga–tenaga yang tersisa
Pimpinlah
dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih
Di
tengah badai gurun kehidupan
Keluarlah–keluarlah
saudaraku
Berdirilah
tegap diujung jalan itu
Sebentar
lagi sejarah akan lewat
Mencari
aktor baru untuk drama kejayaan ini
Kebenaran
hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi…
Usah
kau bersedih
Jangan
kau lelah dan putus asa
Kita
bergerak karena Alloh dan RosulNya
Kita
berjuang juga karena Alloh dan RosulNya
Onak
duri dan lubang–lubang menghampar
Jangan
biarkan kisahmu terdampar
Jangan
biarkan langkahmu menjadi gentar
Tidakkah
kau lihat buih–buih di atas lautan
Atau
bintang–bintang dilangit yang tak terbilang
Namun
tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan
Selain
matahari dan rembulan
Begitulah
mutiara selalu menjadi mutiara
Walau
berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani
Di
saksikan sunyi disemangatkan kesedihan
Lalu
di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi
Allohu
Akbar wa lillah ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar